Rabu, 09 April 2008

Google......unik namanya, unik sejarahnya

Google…
unik namanya, unik sejarahnya

Siapa yang tak kenal dengan Google. Bagi semua peselancar dunia cyber pasti sudah sangat akrab dengan Om Google ini. Google sangat terkenal dengan mesin pencari di rimba belantara dunia maya. Yang perlu dilakukan hanyalah mengetik kata sandi yang diinginkan maka Om Google akan melacak dan mencari informasi apapun yang diinginkan.

Google dengan dua "o" pun unik, sebab jika data hasil pencarian ditemukan, jumlah "o" akan muncul sebanyak Web yang didapat oleh mesin pencari.


Kata Google berasal dari kata Googlo. Kata itu diciptakan oleh Milton Sirotta, Ponakan Edward Kasner seorang ahli Matematika dari AS. Sirotta membuat istilah Googlo untuk menyebutkan angka 1 (satu) yang diikuti 100 angka 0 (nol), Oleh karena itu penggunaan kata Google merupakan Refleksi dari kata Googlo.

Tapi tahukan Anda, Google tak hanya unik dari asal katanya. Google pun memiliki latar belakang sejarah yang unik. Google lahir dari sebuah pertemuan dua pemuda yang terjadi secara tidak sengaja pada tahun 1995 lalu. Larry Page, alumnus Universitas Michigan (24), yang sedang menikmati kunjungan akhir pekan, tanpa sengaja dipertemukan dengan Sergey Brin, salah seorang murid (23) yang mendapat tugas mengantar keliling Lary.

Dalam pertemuan tanpa sengaja tadi, dua pendiri Google tersebut sering terlibat diskusi panjang. Keduanya memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda sehingga sering terlibat perdebatan. Namun, perbedaan pemikiran mereka justru menghasilkan sebuah pendekatan unik dalam menyelesaikan salah satu tantangan terbesar pada dunia komputer. Yakni, masalah bagaimana memperoleh kembali data dari set data masif.

Pada Januari 1996, Larry dan Sergey mulai melakukan kolaborasi dalam pembuatan search engine yang diberi nama BackRub. Setahun kemudian pendekatan unik mereka tentang analisis jaringan mengangkat reputasi BackRub. Kabar mengenai teknik baru mesin pencari langsung menyebar ke penjuru kampus.
Larry dan Sergey terus menyempurnakan teknologi Google sepanjang awal 1998. Keduanya juga mulai mencari investor untuk mengembangkan kecanggihan teknologi Google.

Gayung pun bersambut. Mereka mendapat suntikan dana dari teman kampus, Andy Bechtolsheim, yang merupakan pendiri Sun Microsystems. Pertemuana mereka terjadi pada pagi buta di serambi asrama mahasiswa fakultas Stanford, di Palo Alto. Larry dan Sergey memberikan demo secara singkat karena Andy tak memiliki waktu yang cukup lama.

Melalui demo itu Andy setuju untuk memberikan bantuan dana berupa sebuah cek senilai 100 ribu dolar AS. Sayangnya, cek itu tertulis atas nama perusahaan Google. Padahal saat itu perusahaan bernama Google belum didirikan oleh Sergey dan Larry.

Investasi dari Andy menjadi sebuah dilema. Larry dan Sergey tak mungkin menyairkan cek selama belum ada lembaga legal yang bernama perusahaan Google. Karena itu, dua pendiri Google ini kembali bekerja keras dalam mencari investasi. Mereka mencari pendana dari kalangan keluarga, teman, dan sejawat hingga akhirnya terkumpul dana sekitar 1 juta dolar. Dan akhirnya, perusahaan Google pun dapat didirikan pada 7 Septembar 1998 dan dibuka secara resmi di Menlo Park, California.

Misi Google adalah, "untuk mengumpulkan informasi dunia dan menjadikannya dapat diakses secara universal dan berguna." Filosofi Google meliputi slogan seperti "Don`t be evil", dan "Kerja harusnya menatang dan tantangan itu harusnya menyenangkan", menggambarkan budaya perusahaan yang santai.

Saat ini Google merupakan sebuah perusahaan berpredikat nomor satu dalam top 100 perusahaan yang paling diminati di Amerika, dengan jumlah pegawai sekitar 10 ribu orang.
sumber:www.e-dukasi.net

Read more.....

Selasa, 01 April 2008

Sempurnakan Misi, Endeavour Mendarat di Bumi

CAPE CANAVERAL - Pesawat ulang alik Endeavour dan ketujuh astronotnya telah berhasil mendarat di tengah kegelapan menyelesaikan misi 16 harinya di stasiun luar angkasa internasional.

Endeavour mendarat pada Rabu malam waktu setempat, satu jam setelah matahari tenggelam, setelah melakukan perjalanan sejauh 6,5 juta mil selama 16 hari. "Ini merupakan misi yang luar biasa," ujar komanandan Endeavour Dominic Gorie yang dikutip Associated Press (AP), Kamis (27/3/2008). "Menakjubkan dari awal hingga akhir," imbuhnya.


"Saya pikir tidak akan ada hari sebaik ini selain melihat tiga potong perangkat keras yang indah itu," pungkas kepala operasi NASA Bill Gerstenmaier yang menyatakan kepuasannya.

Dalam durasi 16 hari, Gorie dan awak lain yang berasal dari berbagai negara telah menyelesaikan misinya, antara lain instalasi bagian pertama laboratorium Jepang Kibo, memasang robot Dextre milik Kanada, menguji coba perbaikan teknis, dan lainnya.

"Ini adalah langkah pertama untuk konstruksi Kibo kami," ujar vice presiden The Japanese Space Agency Kaoru Muamiya yang merasa beruntung telah menyaksikan pendaratan Endeavour.

Setelah misi Endeavour terselesaikan dengan sempurna, stasiun luar angkasa kini telah rampung sekira 70 persen, dan beratnya mencapai sekira 600.000 pon. Dalam dua tahun mendatang, lebih dari sepuluh pesawat antariksa dijadwalkan akan meluncur kembali ke stasiun luar angkasa internasional. (mbs)
sumber: Muhammad Chandrataruna - Okezone

Read more.....

Pesawat Antariksa Kertas

PESAWAT kertas Jepang diperkirakan mampu menembus atmosfer Bumi dari angkasa luar. Namun, tim peneliti kesulitan memprediksi lokasi pendaratan pesawat kertas itu.

Badan antariksa Jepang JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) bekerja sama dengan para ahli seni lipat kertas Japan Origami Airplane Association (JOAA) untuk merancang pesawat kertas yang akan diluncurkan dari stasiun antariksa internasional ISS ke Bumi. Ini bukan proyek main-main.

JAXA melakukan percobaan ini untuk meneliti desain pesawat ulang-alik masa depan yang lebih aman dan efisien. JAXA pun sudah melakukan simulasi di terowongan angin hipersonik di laboratorium University of Tokyo. Hasilnya, sebuah pesawat kertas yang memiliki panjang sekitar tujuh sentimeter dan lebar sekitar lima sentimeter ternyata tidak hancur ketika melesat dengan kecepatan tujuh kali kecepatan suara (Mach 7).

Padahal pada kecepatan setinggi itu, pesawat tersebut harus menahan panas hingga 200 derajat Celsius. Kondisi di laboratorium tersebut mirip dengan kondisi yang dialami pesawat kertas itu ketika terbang dari angkasa luar menembus atmosfer Bumi. "JAXA menganggarkan dana 90 juta yen (sekira Rp8,1 miliar) untuk membiayai penelitian pesawat kertas ini selama tiga tahun," ujar ilmuwan JAXA Hidehiro Akashi.

Ketua tim peneliti, yakni Profesor Aeronautika dan Astronautika University of Tokyo Shinji Suzuki mengungkapkan, gagasan pembuatan pesawat kertas tersebut sesungguhnya sudah muncul sejak sepuluh tahun silam. "Pada mulanya, kami dianggap gila karena ingin membuat pesawat angkasa luar berbahan kertas. Namun, kami membuktikan ide kami ternyata sama sekali tidak konyol karena pesawat kertas sanggup menahan panas ketika menembus atmosfer," tutur Suzuki.

Suzuki menjelaskan, pesawat kertas tersebut terbuat dari kertas berbahan serat tebu yang tahan panas, angin, dan air.Kertas serat tebu tersebut kemudian disemprot dengan cairan pelapis khusus dan selanjutnya dilipat menyerupai bentuk pesawat ulang-alik AS.

Pesawat kertas tersebut dilipat oleh Kepala JOAA Takuo Toda. Ahli seni lipat kertas tersebut menghabiskan waktu 18 bulan untuk membuat desain paling tepat. Yakni pesawat kertas yang dilipat dari secarik kertas tanpa ada potongan dan perekat. Toda sudah mencoba ratusan desain sebelum mendapatkan versi final yang siap diterbangkan.

Suzuki dan Toda berpendapat, pesawat kertas tersebut kini memiliki desain aerodinamika yang baik untuk mengurangi gesekan udara ketika menembus atmosfer Bumi, yang merupakan salah satu tahap paling kritis dalam misi penerbangan ulang-alik. Tanpa aerodinamika yang tepat dan perisai penahan panas yang tangguh, pesawat ulang-alik akan terbakar habis ketika menembus atmosfer Bumi dari angkasa luar.

Suzuki menegaskan, uji coba pesawat kertas ini akan membuka jalan penciptaan pesawat angkasa luar ekstra ringan yang digunakan untuk meneliti atmosfer bagian atas. Pesawat kertas tersebut rencananya akan diluncurkan dari ISS ketika JAXA dan badan antariksa AS NASA sudah menyelesaikan pemasangan laboratorium angkasa luar Jepang Kibo di ISS, yakni pada 2010.

"Masalah terbesar saat ini adalah pendaratan. Karena pesawat ini sangat ringan, pesawat ini tentu akan terbawa tiupan angin ketika sudah memasuki lapisan troposfer," ungkap Suzuki. Suzuki memaparkan, tim peneliti sempat mempertimbangkan penanaman transmitter kecil pada pesawat kertas tersebut untuk mempermudah pelacakan. Namun, transmitter itu ternyata meningkatkan bobot pesawat sehingga membuat pesawat itu kesulitan untuk menembus atmosfer Bumi.
sumber:okezone

Read more.....

DJ Wirya.com adalah Radio Online Komersil Pertama di Indonesia

JAKARTA - DJ Wirya memang bukan merupakan radio online pertama namun mereka bisa dibilang sebagai radio online komersil pertama di Indonesia yang memadukan teknologi penyiaran dan jurnalisme dalam sebuah teknologi online.Radio online yang muncul sejak tahun 2005 ini telah bekerja sama dengan hampir semua label rekaman terbesar di Indonesia, termasuk EMI, Universal, Sony, Musica dan 5 mayor label lainnya. Padahal di tahun awal kemunculannya, meskipun 75 persen mayor label sudah mengenal teknologi ini namun baru EMI yang bersedia bergabung.
Pengalaman kerja sama yang baik antara EMI dan DJ Wirya, serta faktor legalitas yang terjamin, akhirnya membuat label rekaman lain menyatakan untuk ikut bergabung di sini."Bentuk kerja sama dengan mayor label dan proses pembuatan radio kami hampir sama dengan radio konvensional. Bedanya cuma media penghantar yang kami gunakan. Jika radio konvensional menggunakan frekuensi, kami menggunakan teknologi internet," ujar pendiri DJ Wirya.com Agung Wirya dalam wawancara via telepon, Selasa (18/3/2008).Infastruktur yang digunakan dalam implementasi radio online pun terhitung murah. Menurut Agung, DJ WIrya.com hanya membutuhkan biaya sewa hosting, pembelian komputer dan penyewaan server, lisensi broadcast dan software legal yang berisi aplikasi penyiaran.Hasilnya, peningkatan visitor yang cukup signifikan, bahkan meningkat 2 kali lipat setiap tahunnya. Hingga saat ini saja terdapat lebih dari 3000 visitor dalam sehari di DJ Wirya.com. Bahkan dari angka tersebut, lebih dari setengahnya telah menjadi unique visitor di radio online tersebut. Dan angka tersebut terus meningkat setiap harinya, apalagi ketika jam-jam kantoran, dengan jumlah listener lebih dari setengah unique visitor."Saat pukul 11 hingga pukul 4 sore merupakan waktu peak kami karena hampir 75 persen pendengar kami adalah orang-orang kantoran yang selalu terhubung dengan internet. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi para pengunjung warnet yang mampir di sini karena kami sudah melakukan kerja sama dengan lebih dari 50 warnet di Jakarta dan sekitarnya untuk mempromosikan radio online ini," jelas Agung.Agung mengaku percaya bahwa ke depannya radio online akan booming. Bahkan saat ini pun, hampir semua radio konvensional telah membuat versi online mereka. Untuk menjaga eksistensi tersebut, selain tetap mencari investor baru, Agung mempercayakan eksistensi radio ini pada kreatifitas rekan-rekan satu benderanya, yang tergolong para ahli dibidangnya masing-masing, untuk mengembangkan radio online komersil pertama di Indonesia ini."Kreativitas akan membuat DJ Wirya tetap survive," tandas Agung. (srn)
sumber : Sarie - Okezone

Read more.....