Rabu, 24 Oktober 2007

Apa Itu Firewall ?

PENGERTIAN

Firewall merupakan suatu cara/sistem/mekanisme yang diterapkan baik terhadap hardware , software ataupun sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan/kegiatan suatu segmen pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya. Segmen tersebut dapat merupakan sebuah workstation, server, router, atau local area network (LAN) anda.
Firewall secara umum di peruntukkan untuk melayani :

1. mesin/komputer
Setiap individu yang terhubung langsung ke jaringan luar atau internet dan menginginkan semua yang terdapat pada komputernya terlindungi.
2. Jaringan
Jaringan komputer yang terdiri lebih dari satu buah komputer dan berbagai jenis topologi jaringan yang digunakan, baik yang di miliki oleh perusahaan, organisasi dsb.

KARAKTERISTIK FIREWALL

1.Seluruh hubungan/kegiatan dari dalam ke luar , harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan Lokal, kecuali melewati firewall. Banyak sekali bentuk jaringan yang memungkinkan.

2.Hanya Kegiatan yang terdaftar/dikenal yang dapat melewati/melakukan hubungan, hal ini dapat dilakukan dengan mengatur policy pada konfigurasi keamanan lokal. Banyak sekali jenis firewall yang dapat dipilih sekaligus berbagai jenis policy yang ditawarkan.

3.Firewall itu sendiri haruslah kebal atau relatif kuat terhadap serangan/kelemahan. hal ini berarti penggunaan sistem yang dapat dipercaya dan dengan Operating system yang relatif aman.
TEKNIK YANG DIGUNAKAN OLEH FIREWALL

1.Service control (kendali terhadap layanan)
berdasarkan tipe-tipe layanan yang digunakan di Internet dan boleh diakses baik untuk kedalam ataupun keluar firewall. Biasanya firewall akan mencek no IP Address dan juga nomor port yang di gunakan baik pada protokol TCP dan UDP, bahkan bisa dilengkapi software untuk proxy yang akan menerima dan menterjemahkan setiap permintaan akan suatu layanan sebelum mengijinkannya.Bahkan bisa jadi software pada server itu sendiri , seperti layanan untuk web ataupun untuk mail.

2.Direction Conrol (kendali terhadap arah)
berdasarkan arah dari berbagai permintaan (request) terhadap layanan yang
akan dikenali dan diijinkan melewati firewall.

3.User control (kendali terhadap pengguna)
berdasarkan pengguna/user untuk dapat menjalankan suatu layanan, artinya ada user yang dapat dan ada yang tidak dapat menjalankan suatu servis,hal ini di karenakan user tersebut tidak di ijinkan untuk melewati firewall. Biasanya digunakan untuk membatasi user dari jaringan lokal untuk mengakses keluar, tetapi bisa juga diterapkan untuk membatasi terhadap pengguna dari luar.

4.Behavior Control (kendali terhadap perlakuan)
berdasarkan seberapa banyak layanan itu telah digunakan. Misal, firewall dapat memfilter email untuk menanggulangi/mencegah spam.
TIPE - TIPE FIREWALL

1.Packet Filtering Router

Packet Filtering diaplikasikan dengan cara mengatur semua packet IP baik yang menuju, melewati atau akan dituju oleh packet tersebut.pada tipe ini packet tersebut akan diatur apakah akan di terima dan diteruskan , atau di tolak.penyaringan packet ini di konfigurasikan untuk menyaring packet yang akan di transfer secara dua arah (baik dari atau ke jaringan lokal). Aturan penyaringan didasarkan pada header IP dan transport header,termasuk juga alamat awal(IP) dan alamat tujuan (IP),protokol transport yang di
gunakan(UDP,TCP), serta nomor port yang digunakan.
Kelebihan dari tipe ini adalah mudah untuk di implementasikan, transparan untuk pemakai, lebih cepat
Adapun kelemahannya adalah cukup rumitnya untuk menyetting paket yang akan difilter secara tepat, serta lemah dalam hal authentikasi.

Adapun serangan yang dapat terjadi pada firewall dengan tipe ini adalah:

+ IP address spoofing : intruder (penyusup) dari luar dapat melakukan ini
dengan cara menyertakan/menggunakan ip address jaringan lokal yanbg telah
diijinkan untuk melalui firewall.

+ Source routing attacks : tipe ini tidak menganalisa informasi routing
sumber IP, sehingga memungkinkan untuk membypass firewall.

+ Tiny Fragment attacks : intruder (penyusup) membagi IP kedalam bagian-bagian (fragment) yang lebih kecil dan memaksa terbaginya informasi mengenai TCP header. Serangan jenis ini di design untuk menipu aturan penyaringan yang bergantung kepada informasi dari TCP header. Penyerang berharap hanya bagian (fragment) pertama saja yang akan di periksa dan sisanya akan bisa lewat dengan bebas. Hal ini dapat di tanggulangi dengan cara menolak semua packet dengan protokol TCP dan memiliki Offset = 1 pada IP fragment (bagian IP)
2.Application-Level Gateway

Application-level Gateway yang biasa juga di kenal sebagai proxy server yang berfungsi untuk memperkuat/menyalurkan arus aplikasi. Tipe ini akan mengatur semua hubungan yang menggunakan layer aplikasi ,baik itu FTP, HTTP, GOPHER dll.

Cara kerjanya adalah apabila ada pengguna yang menggunakan salah satu aplikasi semisal FTP untuk mengakses secara remote, maka gateway akan meminta user memasukkan alamat remote host yang akan di akses.Saat pengguna mengirimkan USer ID serta informasi lainnya yang sesuai maka gateway akan melakukan hubungan terhadap aplikasi tersebut yang terdapat pada remote host, dan menyalurkan data diantara kedua titik. apabila data tersebut tidak sesuai maka firewall tidak akan meneruskan data tersebut atau menolaknya. Lebih jauh lagi, pada tipe ini Firewall dapat di konfigurasikan untuk hanya mendukung beberapa aplikasi saja dan menolak aplikasi lainnya untuk melewati firewall.

Kelebihannya adalah relatif lebih aman daripada tipe packet filtering router lebih mudah untuk memeriksa (audit) dan mendata (log) semua aliran data yang masuk pada level aplikasi.

Kekurangannya adalah pemrosesan tambahan yang berlebih pada setiap hubungan. yang akan mengakibatkan terdapat dua buah sambungan koneksi antara pemakai dan gateway, dimana gateway akan memeriksa dan meneruskan semua arus dari dua arah.
3.Circuit-level Gateway

Tipe ketiga ini dapat merupakan sistem yang berdiri sendiri , atau juga dapat merupakan fungsi khusus yang terbentuk dari tipe application-level gateway.tipe ini tidak mengijinkan koneksi TCP end to end (langsung)

cara kerjanya : Gateway akan mengatur kedua hubungan tcp tersebut, 1 antara dirinya (gw) dengan TCP pada pengguna lokal (inner host) serta 1 lagi antara dirinya (gw) dengan TCP pengguna luar (outside host). Saat dua buah hubungan terlaksana, gateway akan menyalurkan TCP segment dari satu hubungan ke lainnya tanpa memeriksa isinya. Fungsi pengamanannya terletak pada penentuan hubungan mana yang di ijinkan.

Penggunaan tipe ini biasanya dikarenakan administrator percaya dengan pengguna internal (internal users).



KONFIGURASI FIREWALL
1.Screened Host FIrewall system (single-homed bastion)

Pada konfigurasi ini, fungsi firewall akan dilakukan oleh packet filtering router dan bastion host*.Router ini dikonfigurasikan sedemikian sehingga untuk semua arus data dari Internet, hanya paket IP yang menuju bastion host yang di ijinkan. Sedangkan untuk arus data (traffic) dari jaringan internal, hanya paket IP dari bastion host yang di ijinkan untuk keluar.

Konfigurasi ini mendukung fleksibilitasdalam Akses internet secara langsung, sebagai contoh apabila terdapat web server pada jaringan ini maka dapat di konfigurasikan agar web server dapat diakses langsung dari internet.
Bastion Host melakukan fungsi Authentikasi dan fungsi sebagai proxy. Konfigurasi ini memberikan tingkat keamanan yang lebih baik daripada packet-filtering router atau application-level gateway secara terpisah.

2.Screened Host Firewall system (Dual-homed bastion)

Pada konfigurasi ini, secara fisik akan terdapat patahan/celah dalam jaringan. Kelebihannya adalah dengan adanya du ajalur yang meisahkan secara fisik maka akan lebih meningkatkan keamanan dibanding konfigurasi pertama,adapun untuk server-server yang memerlukan direct akses (akses langsung) maka dapat diletakkan ditempat/segmenrt yang langsung berhubungan dengan internet

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan 2 buah NIC ( network interface Card) pada bastion Host.
3.Screened subnet firewall

Ini merupakan konfigurasi yang paling tinggi tingkat keamanannya. kenapa? karena pada konfigurasi ini di gunakan 2 buah packet filtering router, 1 diantara internet dan bastion host, sedangkan 1 lagi diantara bastian host dan jaringan local konfigurasi ini membentuk subnet yang terisolasi.

adapun kelebihannya adalah :
+ terdapat 3 lapisan/tingkat pertahanan terhadap penyusup/intruder .
+ router luar hanya melayani hubungan antara internet dan bastion host sehingga jaringan lokal menjadi tak terlihat (invisible )
+ Jaringan lokal tidak dapat mengkonstuksi routing langsung ke internet, atau dengan kata lain , Internet menjadi Invinsible (bukan berarti tidak bisa melakukan koneksi internet).

LANGKAH-LANGKAH MEMBANGUN FIREWALL

1.Mengidenftifikasi bentuk jaringan yang dimiliki
Mengetahui bentuk jaringan yang dimiliki khususnya toplogi yang di gunakan serta protocol jaringan, akan memudahkan dalam mendesain sebuah firewall

2.Menentukan Policy atau kebijakan
Penentuan Kebijakan atau Policy merupakan hal yang harus di lakukan, baik atau buruknya sebuah firewall yang di bangun sangat di tentukan oleh policy/kebijakan yang di terapkan. Diantaranya:
1. Menentukan apa saja yang perlu di layani. Artinya, apa saja yang akan dikenai policy atau kebijakan yang akan kita buat
2. Menentukan individu atau kelompok-kelompok yang akan dikenakan policy atau kebijakan tersebut
3. Menentukan layanan-layanan yang di butuhkan oleh tiap tiap individu atau kelompok yang menggunakan jaringan
4. Berdasarkan setiap layanan yang di gunakan oleh individu atau kelompok tersebut akan ditentukan bagaimana konfigurasi terbaik yang akan membuatnya semakin aman
5. Menerapkankan semua policy atau kebijakan tersebut

3.Menyiapkan Software atau Hardware yang akan digunakan Baik itu operating system yang mendukung atau software-software khusus pendukung firewall seperti ipchains, atau iptables pada linux, dsb. Serta konfigurasi hardware yang akan mendukung firewall tersebut.

4.Melakukan test konfigurasi
Pengujian terhadap firewall yang telah selesai di bangun haruslah dilakukan, terutama untuk mengetahui hasil yang akan kita dapatkan, caranya dapat menggunakan tool tool yang biasa dilakukan untuk mengaudit seperti nmap.

* Bastion Host adalah sistem/bagian yang dianggap tempat terkuat dalam sistem keamanan jaringan oleh administrator.atau dapat di sebuta bagian terdepan yang dianggap paling kuat dalam menahan serangan, sehingga menjadi bagian terpenting dalam pengamanan jaringan, biasanya merupakan komponen firewall atau bagian terluar sistem publik. Umumnya Bastion host akan menggunakan Sistem operasi yang dapat menangani semua kebutuhan (misal , Unix, linux, NT).

Sumber : http://triatmojo.wordpress.com
Entri ini dibuat oleh kang deden dan ditulis pada 7 Februari, 2007 pada 1:58 pm dan diberkaskan di dalam Jaringan. Buat Penanda Halaman Tautan Permanen. Ikuti komentar apa pun di sini dengan Pengumpan RSS untuk tulisan ini. Tulis komen atau tinggalkan trackback: URL Trackback.

Read more.....

Apakah TCP/IP itu?

Saya yakin pasti istilah TCP/IP sudah tidak aneh lagi di telinga kita, atau mungkin bisa dikatakan bagi pengguna internet istilah tersebut sudah merupakan hal yang biasa, dan bukan sesuatu yang aneh. Tapi ketika suatu saat ada yang menanyakan apa Itu TCP/IP .. emm mungkin bagi yang mendalami pendidikan informatika sudah pasti bisa menjelaskannya .. nah bagaimana untuk orang awal atau sebagai pengguna saja .. ketika di tanya oleh Anaknya yang ngotak-ngatik komputer .. biar ngak gaptek nih .. nah ada artikel menarik mengenai konsep dasar TCP/IP .. mudah-mudahan setelah membaca artikel ini dapat menambah pengetahuan di bidang teknologi informasi … selamat membaca (Red. Deden)

Konsep Dasar TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

TCP/IP merupakan dasar dari segalanya, tanpa mempelajari TCP/PI kemungkinan kita tidak dapat melakah maju di dunia pehackingan. Dengan kata lain, TCP/IP merupakan awal dari segalanya. Banyak orang yg menyepelekan pentingnya mempelajari TCP/IP, mereka mengaku dirinya “hacker” tetapi tidak mengerti sama sekali apa itu TCP/IP. Merasa hacker hanya apabila bisa mencrash ataupun menjebol server, tetapi sebetulnya bukan itulah maksud dari segala itu. Hacker itu adalah orang yg haus akan pengetahuan, bukan haus akan penghancuran. Untuk menjadi hacker dibutuhkan kerja keras, semangat, motivasi yg tinggi serta pemahaman seluk-beluk internet itu sendiri, tanpa hal-hal tersebut mustahil anda dapat menjadi seorang hacker yang tangguh.

Tulisan ini didedikasikan terutama untuk member Kecoak Elektronik dan siapa saja yang ingin mempelajari TCP/IP, bukan untuk mereka yang hanya ingin mencari jalan pintas menjadi hacker sejati. Bagi anda yg memang udah profhacking mungkin tulisan ini tidak penting, karena memang tulisan ini hanyalah pengantar belaka dan bukan merupakan referensi yg sempurna (dan jauh dari sempurna) oleh karenanya hanya dikhususkan bagi mereka yg pendatang baru (newbies).

1. Apa itu TCP/IP ?

TCP/IP adalah salah satu jenis protokol* yg memungkinkan kumpulan komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam suatu network (jaringan). Merupakan himpunan aturan yg memungkinkan komputer untuk berhubungan antara satu dengan yg lain, biasanya berupa bentuk / waktu / barisan / pemeriksaan error saat transmisi data.

2. Apa yg membuat TCP/IP menjadi penting ?

Karena TCP/IP merupakan protokol yg telah diterapkan pada hampir semua perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada rangkaian protokol lain yg tersedia pada semua sistem berikut ini :

Novel Netware, Mainframe IBM, Sistem digital VMS, Server Microsoft Windows NT, Workstation UNIX, LinuX, FreeBSD, Personal komputer DOS.

3. Layanan apa saja yg diberikan oleh TCP/IP ?

Berikut ini adalah layanan “tradisional” yg dilakukan TCP/IP :

a. Pengiriman file (file transfer). File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat mengirim ataupun menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah keamanan data, maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user name) dan password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses melalui anonymous, alias tidak berpassword. (lihat RFC 959 untuk spesifikasi FTP)

b. Remote login. Network terminal Protokol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk spesifikasi telnet lebih lanjut)

c. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem elektronik mail. (lihat RFC 821 dan 822)

d. Network File System (NFS). Pelayanan akses file-file jarak jauh yg memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan secara lokal. (lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih lanjut)

e. remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yg berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan ada pula yg menggunakan “prosedure remote call system”, yg memungkinkan program untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di system komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah “rsh” dan “rexec”)

f. name servers. Nama database alamat yg digunakan pada internet (lihat RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yg bertujuan untuk menentukan nama host di internet.) RFC (Request For Comments) adalah merupakan standar yg digunakan dalam internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB (Internet Activities Board) yg merupakan komite independen para peneliti dan profesional yg mengerti teknis, kondisi dan evolusi sistem internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :

S: standard, standar resmi bagi internet

DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar

PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan

I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi

E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.

H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standarisasi.

5. Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ?

Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.

Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol OSI * (Open System Interconnections), berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai “upper lever protocol” sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai “lower level protocol”. Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau dibawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport diatasnya atau dengan lapisan data link dibawahnya).

Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yg penting karena suatu fungsi yg rumit yg berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yg lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yg dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai “Peer process”. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat “interface” (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai “arsitektur jaringan”.

Pengendalian komunikasi dalam bentuk lapisan menambah overhead karena tiap lapisan berkomunikasi dengan lawannya melalui “header”. Walaupun rumit tetapi fungsi tiap lapisan dapat dibuat dalam bentuk modul sehingga kerumitan dapat ditanggulangi dengan mudah. Disini kita tidak akan membahas model OSI secara mendalam secara keseluruhannya, karena protokol TCP/IP tidak mengikuti benar model referensi OSI tersebut.Sekarang mari kita bahas keempat lapisan tersebut.

a. Network Access

Lapisan ini hanya menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal- sinyal dan karakteristik antarmuka tambahan media.

b. Internet layer/ network layer

Untuk mengirimkan pesan pada suatu internetwork (suatu jaringan yang mengandung beberapa segmen jaringan), tiap jaringan harus secara unik diidentifikasi oleh alamat jaringan. Ketika jaringan menerima suatu pesan dari lapisan yang lebih atas, lapisan network akan menambahkan header pada pesan yang termasuk alamat asal dan tujuan jaringan. Kombinasi dari data dan lapisan network disebut “paket”. Informasi alamat jaringan digunakan untuk mengirimkan pesan ke jaringan yang benar, setelah pesan tersebut sampai pada jaringan yg benar, lapisan data link dapat menggunakan alamat node untuk mengirimkan pesan ke node tertentu. meneruskan paket ke jaringan yang benar disebut “routing” dan peralatan yang meneruskan paket adalah “routers”. Suatu antar jaringan mempunyai dua tipe node :

“End nodes”, menyediakan pelayanan kepada pemakai. End nodes menggunakan lapisan network utk menambah informasi alamat jaringan kepada paket, tetapi tidak melakukan routing. End nodes kadang-kadang disebut “end system” (istilah OSI) atau “host” (istilah TCP/IP) Router memasukan mekanisme khusus untuk melakukan routing. Karena routing merupakan tugas yg kompleks, router biasanya merupakan peralatan tersendiri yg tidak menyediakan pelayanan kepada pengguna akhir.

Router kadang-kadang disebut “intermediate system” (istilah OSI) atau “gateway” (istilah TCP/IP). lain itu juga lapisan ini bertanggung jawab untuk pengiriman data melalui antar jaringan. Protokol lapisan intenet yang utama adalah internet protokol, IP (RFC 791, lihat juga RFC 919, 922,950). IP menggunakan protokol-protokol lain untuk tugas-tugas khusus internet. ICMP(dibahas nanti) digunakan untuk mengirimkan pesan-pesan ke lapisan host ke host. Adapun fungsi IP :

Pengalamatan

Fragmentasi datagram pada antar jaringan

Pengiriman datagram pada antar jaringan

Transport layer /host to host

Salah satu tanggung jawab lapisan transport adalah membagi pesan-pesan menjadi fragment-fragment yang cocok dengan pembatasan ukuran yg dibentuk oleh jaringan. Pada sisi penerima, lapisan transport menggabungkan kembali fragment untuk mengembalikan pesan aslinya, sehingga dapat diketahui bahwa lapisan transport memerlukan proses khusus pada satu komputer ke proses yg bersesuaian pada komputer tujuan. Hal ini dikenal sebagai Service Access Point (SAP) ID kepada setiap paket (berlaku pada model OSI, istilah TCP/IP untuk SAP ini disebut port *).

Mengenali pesan-pesan dari beberapa proses sedemikian rupa sehingga pesan tersebut dikirimkan melalui media jaringan yg sama disebut “multiplexing”. Prosedur mengembalikan pesan dan mengarahkannya pada proses yg benar disebut “demultiplexing”. Tanggung javab lapisan transport yg paling berat dalam hal pengiriman pesan adalah mendeteksi kesalahan dalam pengiriman data tersebut. Ada dua kategori umum deteksi kesalahan dapat dilakukan oleh lapisan transport :

a. Reliable delivery, berarti kesalahan tidak dapat terjadi, tetapi kesalahan akan dideteksi jika terjadi. Pemulihan kesalahan dilakukan dengan jalan memberitahukan lapisan atas bahwa kesalahan telah terjadi dan meminta pengirimna kembali paket yg kesalahannya terdeteksi.

b. Unreliable delivery, bukan berarti kesalahan mungkin terjadi, tetapi menunjukkan bahwa lapisan transport tidak memeriksa kesalahantersebut. Karena pemeriksaan kesalahan memerlukan waktu dan mengurangi penampilan jaringan. Biasanya kategori ini digunakan jika setiap paket mengandung pesan yg lengkap, sedangkan reliable delivery, jika mengandung banyak paket. Unreliable delivery, sering disebut “datagram delivery” dan paket-paket bebas yg dikerimkan dengan cara ini sering disebut “datagram”.

Karena proses lapisan atas (application layer) memiliki kebutuhan yg bervariasi, terdapat dua protokol lapisan transport /host to host, TCP dan UDP. TCP adalah protokol yg handal. Protokol ini berusaha secara seksama untuk mengirimkan data ke tujuan, memeriksa kesalahan, mengirimkan data ulang bila diperlukan dan mengirimkan error ke lapisan ats hanya bila TCP tidak berhasil mengadakan komunikasi (dibahas nanti). Tetapi perlu dicatat bahwa kehandalan TCP tercapai dengan mengorbankan bandwidth jaringan yg besar.

UDP (User Datagram Protocol) disisi lain adalah protokol yg tidak handal. Protokol ini hanya “semampunya” saja mengirimkan data. UDP tidak akan berusaha untuk mengembalikan datagram yg hilang dan proses pada lapisan atas harus bertanggung jawab untuk mendeteksi data yg hilang atau rusak dan mengirimkan ulang data tersebut bila dibutuhkan.

c. Application layer, Lapisan inilah biasa disebut lapisan akhir (front end) atau bisa disebut user program. Lapisan inilah yg menjadi alasan keberadaan lapisan sebelumnya. Lapisan sebelumnya hanya bertugas mengirimkan pesan yg ditujukan utk lapisan ini. Di lapisan ini dapat ditemukan program yg menyediakan pelayanan jaringan, seperti mail server (email program), file transfer server (FTP program), remote terminal.

Token Ring merupakan teknologi LAN data link yg didefinisikan oleh IEEE802.4 dimana sistem dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan segmen kabel twisted-pair point-to-point untuk membentuk suatu struktur ring. Sebuah sistem diijinkan untuk mengirim hanya bila sistem tersebut memiliki token (data unit khsusus yg digunakan bersama-sama) yg akan dilewatkan dari satu sistem ke sistem lain sekitar ring. komputer port adalah tempat adalah tempat dimana informasi masuk dan keluar. Di PC contohnya monitor sebagai keluaran informasi, keyboard dan mouse sebagai masukan informasi. Tetapi dalam istilah internet, port berbentuk virtual (software) bukan berbentuk fisik seperti RS232 serial port (utk koneksi modem).

6. Bagaimana TCP dan IP bekerja ?

Seperti yg telah dikemukakan diatas TCP/IP hanyalah merupakan suatu lapisan protokol(penghubung) antara satu komputer dg yg lainnya dalam network, meskipun ke dua komputer tersebut memiliki OS yg berbeda. Untuk mengerti lebih jauh marilah kita tinjau pengiriman sebuah email. Dalam pengiriman email ada beberapa prinsip dasar yg harus dilakukan. Pertama, mencakup hal-hal umum berupa siapa yg mengirim email, siapa yg menerima email tersebut serta isi dari email tersebut. Kedua, bagaimana cara agar email tersebut sampai pada tujuannya.Dari konsep ini kita dapat mengetahui bahwa pengirim email memerlukan “perantara” yg memungkinkan emailnya sampai ke tujuan (seperti layaknya pak pos). Dan ini adalah tugas dari TCP/IP. Antara TCP dan IP ada pembagian tugas masing-masing.

TCP merupakan connection-oriented, yg berarti bahwa kedua komputer yg ikut serta dalam pertukaran data harus melakukan hubungan terlebih dulu sebelum pertukaran data ( dalam hal ini email) berlangsung. Selain itu TCP juga bertanggung jawab untuk menyakinkan bahwa email tersebut sampai ke tujuan, memeriksa kesalahan dan mengirimkan error ke lapisan atas hanya bila TCP tidak berhasil melakukan hubungan (hal inilah yg membuat TCP sukar untuk dikelabuhi). Jika isi email tersebut terlalu besar untuk satu datagram * , TCP akan membaginya kedalam beberapa datagram. IP bertanggung jawab setelah hubungan berlangsung, tugasnya adalah untuk meroute data packet . didalam network. IP hanya bertugas sebagai kurir dari TCP dalam penyampaian datagram dan “tidak bertanggung jawab” jika data tersebut tidak sampai dengan utuh (hal ini disebabkan IP tidak memiliki informasi mengenai isi data yg dikirimkan) maka IP akan mengirimkan pesan kesalahan ICMP*. Jika hal ini terjadi maka IP hanya akan memberikan pesan kesalahan (error message) kembali ke sumber data. Karena IP “hanya” mengirimkan data “tanpa” mengetahui mana data yg akan disusun berikutnya menyebabkan IP mudah untuk dimodifikasi daerah “sumber dan tujuan” datagram. Hal inilah penyebab banyak paket hilang sebelum sampai kembali ke sumber awalnya. (jelas ! sumber dan tujuannya sudah dimodifikasi) Kalimat Datagram dan paket sering dipertukarkan penggunaanya. Secara teknis, datagram adalah kalimat yg digunakan jika kita hendak menggambarkan TCP/IP. Datagram adalah unit dari data, yg tercakup dalam protokol.

ICPM adalah kependekan dari Internet Control Message Protocol yg bertugas memberikan pesan dalam IP. Berikut adalah beberapa pesan potensial sering timbul (lengkapnya lihat RFC 792):

a. Destination unreachable, terjadi jika host,jaringan,port atau protokol tertentu tidak dapat dijangkau.

b. Time exceded, dimana datagram tidak bisa dikirim karena time to live habis.

c. Parameter problem, terjadi kesalahan parameter dan letak oktert dimana kesalahan terdeteksi.

d. Source quench, terjadi karena router/host tujuan membuang datagram karena batasan ruang buffer atau karena datagram tidak dapat diproses.

e. Redirect, pesan ini memberi saran kepada host asal datagram mengenai router yang lebih tepat untuk menerima datagram tsb.

f. Echo request dan echo reply message, pesan ini saling mempertukarkan data antara host.

Selain RFC 792 ada juga RFC 1256 yg isinya berupa ICMP router discovery message dan merupakan perluasan dari ICMP, terutama membahas mengenai kemampuan bagi host untuk menempatkan rute ke gateway.

7. Bagaimanakah bentuk format header protokol UDP,TCP,IP ?

UDP memberikan alternatif transport untuk proses yg tidak membutuhkan pengiriman yg handal. Seperti yg telah dibahas sebelumnya, UDP merupakan protokol yg tidak handal, karena tidak menjamin pengiriman data atau perlindungan duplikasi. UDP tidak mengurus masalah penerimaan aliran data dan pembuatan segmen yg sesuai untuk IP.Akibatnya, UDP adalah protokol sederhana yg berjalan dengan kemampuan jauh dibawah TCP. Source port, adalah port asal dimana system mengirimkan datagram. Destination port, adalah port tujuan pada host penerima. Length, berisikan panjang datagram dan termasuk data. Checksum, bersifat optional yg berfungsi utk meyakinkan bahwa data tidak akan mengalami rusak (korup)

TCP, Seperti yg telah dibahas sebelumnya, TCP merupakan protokol yg handal dan bertanggung jawab untuk mengirimkan aliran data ke tujuannya secara handal dan berurutan. Untuk memastikan diterimanya data, TCP menggunakan nomor urutan segmen dan acknowlegement (jawaban). Misalkan anda ingin mengirim file berbentuk seperti berikut :

TCP kemudian akan memecah pesan itu menjadi beberapa datagram (untuk melakukan hal ini, TCP tidak mengetahui berapa besar datagram yg bisa ditampung jaringan. Biasanya, TCP akan memberitahukan besarnya datagram yg bisa dibuat, kemudian mengambil nilai yg terkecil darinya, untuk memudahkan).

TCP kemudian akan meletakan header di depan setiap datagram tersebut. Header ini biasanya terdiri dari 20 oktet, tetapi yg terpenting adalah oktet ini berisikan sumber dan tujuan “nomor port (port number)” dan “nomor urut (sequence number)”. Nomor port digunakan untuk menjaga data dari banyaknya data yg lalu lalang. Misalkan ada 3 orang yg mengirim file. TCP anda akan mengalokasikan nomor port 1000, 1001, dan 1002 untuk transfer file. Ketika datagram dikirim, nomor port ini menjadi “sumber port (source port)” number untuk masing-masing jenis transfer. Yg perlu diperhatikan yaitu bahwa TCP perlu mengetahui juga port yg dapat digunakan oleh tujuan (dilakukan diawal hubungan). Port ini diletakan pada daerah “tujuan port (destination port)”. Tentu saja jika ada datagram yg kembali, maka source dan destination portnya akan terbalik, dan sejak itu port anda menjadi destination port dan port tujuan menjadi source port.

Setiap datagram mempunyai nomor urut (sequence number) masing-masing yg berguna agar datagram tersebut dapat tersusun pada urutan yg benar dan agar tidak ada datagram yg hilang. TCP tidak memberi “nomor” datagram, tetapi pada oktetnya. Jadi jika ada 500 oktet data dalam setiap datagram, datagram yg pertama mungkin akan bernomor urut 0, kedua 500, ketiga 1000, selanjutnya 1500 dan eterusnya. Kemudian semua susunan oktet didalam datagram akan diperiksa keadaannya benar atau salah, dan biasa disebut dg “checksum”. Hasilnya kemudian diletakan ke header TCP. Yg perlu diperhatikan ialah bahwa checksum ini dilakukan di kedua komputer yg melakukan hubungan. Jika nilai keberadaan susunan oktet antara satu checksum dg checksum yg lain tidak sama, maka sesuatu yg tidak diinginkan akan terjadi pada datagram tersebut, yaitu gagalnya koneksi (lihat bahasan sebelumnya).

Ada beberapa bagian dari header yg belum kita bahas. Biasanya bagian header ini terlibat sewaktu hubungan berlangsung.

Seperti ‘acknowledgement number’ misalnya, yg bertugas untuk menunggu jawaban apakah datagram yg dikirim sudah sampai atau belum. Jika tidak ada jawaban (acknowledgement) dalam batas waktu tertentu, maka data akan dikirim lagi.

Window berfungsi untuk mengontrol berapa banyak data yg bisa singgah dalam satu waktu. Jika Window sudah terisi, ia akan segera langsung mengirim data tersebut dan tidak akan menunggu data yg terlambat, karena akan menyebabkan hubungan menjadi lambat.

Urgent pointer menunjukan nomor urutan oktet menyusul data yg mendesak. Urgent pointer adalah bilangan positif berisi posisi dari nomor urutan pada segmen. Reserved selalu berisi nol. Dicadangkan untuk penggunaan mendatang.

Control bit (disamping kanan reserved, baca dari atas ke bawah). Ada enam kontrol bit :

a. URG, Saat di set 1 ruang urgent pointer memiliki makna, set 0 diabaikan.

b. ACK saat di set ruang acknowledgement number memiliki arti.

c. PSH, memulai fungsi push.

d. RST, memaksa hubungan di reset.

e. SYN, melakukan sinkronisasi nomor urutan untuk hubungan. Bila diset maka hubungan di buka.

f. FIN, hubungan tidak ada lagi.

IP

TCP akan mengirim setiap datagram ke IP dan meminta IP untuk mengirimkannya ke tujuan(tentu saja dg cara mengirimkan IP alamat tujuan). Inilah tugas IP sebenarnya. IP tidak peduli apa isi dari datagram, atau isi dari TCP header. Tugas IP sangat sederhana, yaitu hanya mengantarkan datagram tersebut sampai tujuan (lihat bahasan sebelumnya). Jika IP melewati suatu gateway, maka ia kemudian akan menambahkan header miliknya. Hal yg penting dari header ini adalah “source address” dan “Destination address”, “protocol number” dan “checksum”. “source address” adalah alamat asal datagram. “Destination address” adalah alamat tujuan datagram (ini penting agar gateway mengetahui ke mana datagram akan pergi). “Protocol number” meminta IP tujuan untuk mengirim datagram ke TCP. Karena meskipun jalannya IP menggunakan TCP, tetapi ada juga protokol tertentu yg dapat menggunakan IP, jadi kita harus memastikan IP menggunakan protokol apa untuk mengirim datagram tersebut. Akhirnya, “checksum” akan meminta IP tujuan untuk meyakinkan bahwa header tidak mengalami kerusakan. Yang perlu dicatat yaitu bahwa TCP dan IP menggunakan checksum yang berbeda.

3. Bagaimana awalnya keberadaan TCP/IP ?

Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement of Defense) AS akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi komputer yg telah ada. Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan antara satu organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya, dan harus tetap berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan selama terjadi bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada tahun 1969 dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol TCP/IP. Di antara tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan suatu protokol yg dapat ditentukan untuk semua jaringan.

Meningkatkan efisiensi komunikasi data.

Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area Network) yg telah ada.

Mudah dikonfigurasikan.

Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project Agency) memulai penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal packet switching . Packet switching inilah yg memungkinkan komunikasi antara lapisan network (dibahas nanti) dimana data dijalankan dan disalurkan melalui jaringan dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut packet*. Tiap-tiap packet ini membawa informasi alamatnya masing-masing yg ditangani dengan khusus oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan paket-paket lain. Jaringan yg dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet sebagai tulang punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet. Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut pada awal 1980 dan menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada tahun 1983. Protokol-protokol ini mengalami peningkatan popularitas di komunitas pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2 dari BSD (Berkeley Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan secara luas pada institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan sebagai dasar dari beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari Sun dan Ultrix dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan antara TCP/IP dan sistem operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang menggabungkan TCP/IP. Unit informasi yg mana jaringan berkomunikasi. Tiap-tiap paket berisi identitas (header) station pengirim dan penerima, informasi error-control, permintaan suatu layanan dalam lapisan network, informasi bagaimana menangani permintaan dan sembarang data penting yg harus ditransfer.

Sumber : www.oke.or.id

Read more.....

Knoppix

Secara teknis pada prinsipnya Knoppix atau juga distro sejenis lainnya menempuh 3 (tiga) tahap dalam proses
boot-nya dari mulai memasukkan CD sampai munculnya X session.
1. Load kernel, inisial ramdisk dan hardware
2. Auto probe untuk SCSI, mounting CD-ROM, Floppy, membuat Link dan mengontrol INIT
proses
3. Setup hardware (deteksi harware, me-load modul, membuat link di folder /dev,membuat file
konfigurasi), probe chipset grafik dan start xsession
Cara penggunaan dan proses settingnya juga tidak berbelit-belit, berikut ini diambil dari www.infolinux.com
sebagai petunjuk penggunaan dan beberapa setting Knoppix yang biasa digunakan :
Proses Boot Menggunakan Knoppix
Pada saat awal booting, setelah kernel Linux mengenali dan mengkonfigurasi peranti keras, Anda akan
berhadapan dengan prompt boot:
Anda bisa langsung menekan [Enter] untuk mencoba apakah secara default dapat langsung menjalankan Linux
dengan X Window dan desktop KDE. Jika ternyata sangat lambat atau macet, Anda dapat mereset komputer
tanpa khawatir kehilangan data karena KNOPPIX tidak mengakses hard disk secara default.
Coba boot ulang dengan memberi option, yaitu dengan mengetik knoppix diikuti option dan [Enter]. Contoh
berikut untuk boot dengan menggunakan window manager IceWM.
knoppix desktop=icewm screen=800x600
Jika Anda hanya ingin menjalankan Linux tanpa X Window, pilihannya:
knoppix 2
Jika kartu VGA Anda tidak dikenali sehingga tidak bisa masuk X Window, pilihannya:
knoppix xmodule=vesa atau knoppix xmodule=fbdev
Pilihan boot lainnya dapat Anda baca pada saat awal boot.
knoppix lang=cn|de|dk|es|fr|it|pl specify language/keyboard
knoppix lang=ru|sk|tr|tw|us specify language/keyboard
knoppix desktop=fluxbox|gnome|icewm Use specified WM instead of KDE
knoppix desktop=kde|larswm|twm Use specified WM instead of KDE
knoppix desktop=wmaker|xfce Use specified WM instead of KDE
knoppix screen=1280x1024 Use specified Screen resolution for X
knoppix xvrefresh=60 Use 60 Hz vertical refresh rate for X
knoppix xserver=XFree86|XF86_SVGA Use specified X-Server
knoppix xmodule=ati|fbdev|savage|s3 Use specified XFree4-Module
knoppix 2 Runlevel 2, Textmode only
knoppix floppyconfig Run "knoppix.sh" from a floppy
knoppix no{apic,agp,apm,dma,pcmcia} Skip parts of HW-detection
knoppix no{scsi,swap,usb} Skip parts of HW-detection
knoppix pci=irqmask=0x0e98 Notebook if PS/2 mouse doesn't work
knoppix mem=128M Specify Memory size in MByte
knoppix noeject Do NOT eject CD after halt
knoppix-txt No framebuffer at startup
knoppix vga=normal No-framebuffer mode, but X
knoppix blind Start Braille-Terminal (no X)
knoppix brltty=type,port,table Parameters for Braille device
knoppix testcd Check CD data integrity
fb1024x768 Use fixed framebuffer graphics
fb800x600 Use fixed framebuffer graphics
knoppix testcd Check CD data integrity
expert Interactive setup for experts
Bekerja dengan Knoppix
Jika Anda sudah biasa dengan KDE, Anda tidak merasakan bedanya antara bekerja di Linux Knoppix langsung
dari CDROM atau bekerja dengan Linux Mandrake, kecuali proses yang agak lambat (tergantung kecepatan
CDROM, ukuran RAM, dll.) Bagaimana jika Anda ingin mencoba GUI atau window manager yang lain?
Berikut ini contoh untuk menjalankan IceWM:
Tekan 3 tombol [Ctrl] [Alt] [F1] secara bersamaan.
# init 3
# su – knoppix
$ echo icewm > .xinitrc ; startx
Jika X Window Anda tidak berjalan mulus, misalnya tampilan monitor kacau atau hang atau sangat lambat, Anda
boot ulang dengan option knoppix screen=800x600 atau option lain (tekan F2 saat boot:).
Membuat Password
Knoppix ini tidak menyediakan password untuk root dan user default (knoppix). Begitu Knoppix selesai booting,
Anda langsung bekerja dengan user knoppix tanpa password. Untuk membuat password root, tekan [alt] [ctrl]
[F1] diikuti [enter] lalu ketik passwd dan isikan password root sebanyak dua kali. Untuk membuat password user
knoppix, ketik passwd knoppix.
Menyimpan Data ke Hard Disk
Anda harus login sebagai root (su) agar dapat menyimpan data ke hard disk. Setelah membuat password root,
kembali ke X Window dengan menekan [Alt][Ctrl][F5], lalu masuk Konsole (klik gambar monitor di taskbar).
Misal, Anda ingin menyimpan di partisi pertama (/dev/hda1), jalankan perintah ini (Hati-hati! Segera tutup
Konqueror setelah menyimpan data):
knoppix@ttyp0[knoppix]$ su
Password:
root@ttyp0[knoppix]# mount -o remount /mnt/hda1
root@ttyp0[knoppix]# konqueror &
root@ttyp0[knoppix]# exit
Cara lainnya dari desktop KDE, klik icon Hard Disk Partition [hda1]. Setelah konqueror menampilkan isi hda1
yang berarti hard disk bisa diakses, klik kemebali icon [hda1] dengan mouse kanan, lalu hange read/write mode.
Keluar atau Shutdown dari Knoppix
Jika Anda tidak mengakses harddisk (menjalankan mount atau mengklik gambar yang menunjuk ke harddisk
/dev/hda1, misalnya), Anda dapat mematikan komputer dengan tombol power. Namun, untuk keamanan,
sebaiknya Anda logout dari KDE atau window manager default [Ctrl] [Alt] [F5] atau [Ctrl] [Alt] [F1] lalu [Ctrl]
[Alt] [Del]. Bisa juga langsung [Ctrl] [Alt] [Backspace].
Salah satu kegilaan lain dari Knoppix ini adalah selain dia bisa berjalan langsung dari CD bootable, Knoppix
juga bisa diinstal langsung ke harddisk yang ada, berikut ini caranya :
Instalasi Knoppix ke Harddisk
1. Boot CD Knoppix
2. Ketika muncul boot prompt, ketik
Boot: knoppix lang=en (lalu tekan enter)
3. Tunggu sampai proses boot Knoppix selesai dan memunculkan desktop KDE
4. Tekan tombol CTRL-ALT-F1, untuk bisa masuk ke root
5. Lalu ketik perintah knx-hdinstall
6. Ikuti petunjuk dari menu instalasi yang akan memproses :
• Create partisi Linux (kurang-lebih 2,5 Gb)
• Create pertisi swap (kurang-lebih 256 Mb)
• Mounting partisi Linux sebagai root
• Inisial swap
• Mengcopy file yang diperlukan ke harddisk
• Setting Network
• Setting Password
• Setting Boot Loader (jika masih memerlukan OS lain seperti Windows, sebaiknya pilih Grub)
• Boot ulang, kali ini tanpa CD
7. Jika boot dari harddisk sukses dan desktop KDE sudah bisa digunakan, klik di KDE Control Centre
8. Masih dari menu KDE Control Centre klik Personliche Einstellungen
9. Klik Land und Sprache
10. Pilih Lokal dan Bahasa yang akan digunakan dari daftar yang tersedia
11. Lalu klik Andwenden
12. Close dan Restart Control Centre
13. Klik di Peripherals, kemudian Keyboard, dan pilih layout keyboard yang akan digunakan (biasanya
US.English). klik OK dan close windows
14. Tekan CTRL-ALT-F2 untuk masuk ke konsol root , dan log in sebagai root (menggunakan password
yang dipilih ketikan melakukan instalasi)
15. (Optional) - ketik apt-get update (diikuti dengan menekan ENTER). Perintah ini akan mengupdate
daftar dari paket yang tersedia, dan mungkin akan mengambil waktu sekitar 5-10 menit.
16. Presto ! Kita sudah memiliki full instalasi dari GNU/Linux desktop. Selamat !
Sampai saat ini distro Linux yang menyandang gelar Live Linux on CD pun semakin bertambah banyak dan ide
penggunaannya pun semakin beragam mulai untuk pendidikan, demo Linux dan banyak lagi lainnya. Sebagian
mengambil Knoppix sebagai dasar pengembangannya. Bisa disebutkan di sini diantaranya :
1. Knoppix Linux yang saat ini mencapai versinya yang ke- 3.3 Di motori oleh Debian Linux
2. Cluster Knoppix Linux. Merupakan Knoppix Linux yang mengambil spesialisasi fungsi clustering dan
terminal.
3. Local Area Security Linux. Berbasis pada Knoppix Linux yang mengambil spesialisasi di bidang
kemanan jaringan dan mungkin juga hacking.
4. Cool Linux. Distro Live Linux yang motori oleh RedHat Linux yang mengambil spesialisasi sebagai
Rescue Disk.
5. Slackware Live Linux. Merupakan Demo dari distro Slackware Linux
6. SuSE Live Linux. Merupakan Demo dari distro SuSE Linux
7. TRX Linux. Dikembangkan di Turki yang mengemas Firewall dalam distronya ini.
8. Morphix Linux.
9. Dinebolic Linux
10. Dan banyak lagi lainnya yang belum disebutkan di sini.
Referensi
www.infolinux.com
www.knopper.net
Dan sumber lain terkait
BIOGRAFI PENULIS
Dindin Nugraha. Lahir di Bandung, 11 Oktober 1976. Menamatkan SMU di SMUN 10 , Bandung pada
tahun 1995. Menyelesaikan program D1 pada jurusan Informatika dan Ilmu Komputer di Bandung pada
tahun 1996-1997. Saat ini tengah bekerja sebagai praktisi TI di sebuah perusahaan distributor minuman
swasta nasional.
Informasi lebih lanjut tentang penulis ini bisa didapat melalui:
Email: dinesea@lycos.com

Read more.....

KONFIGURASI JARINGAN OPEN BSD

Periksa konfigurasi network interface

Pertama kali yang dilakukan adalah dengan mengetik perintah

# ifconfig -a

untuk melihat apakan network interface (NIC) telah terkonfigurasi
dengan benar. Edit /etc/hostname. dimana interface adalah
nama interface yang Anda gunakan, contoh rl0, xl0, dan kemudian
menggunakan perintah ifconfig(8) untuk mengkonfigurasi secara manual
jika Anda tidak ingin mereboot. Lihat halaman manual hostname.if(5)
untuk informasi lebih lanjut mengenai format konfigurasi pada file
/etc/hostname. tersebut. Loopback interface (localhost)
akan terlihat seperti:

lo0: flags=8049 mtu 33224
inet 127.0.0.1 netmask 0xff000000
inet6 ::1 prefixlen 128
inet6 fe80::1%lo0 prefixlen 64 scopeid 0x5

Ethernet yang telah terkonfigurasi dengan baik akan terlihat seperti:

ne3: flags=8863 mtu 1500
address: 00:80:ad:12:16:da
media: Ethernet autoselect (10base2)
inet 10.0.0.1 netmask 0xffffff00 broadcast 10.0.0.255
inet6 fe80::280:adff:fe12:16da%ne3 prefixlen 64 scopeid 0x2

Lihat instruksi yang tedapat pada manual netstart(8), dan dhcp(8) jika
anda mengkonfigurasi interface dengan DHCP.

Periksa routing table

Lakukan perintah netstat -rn, dan hasilnya akan terlihat seperti:

Routing tables

Internet:
Destination Gateway Flags Refs Use Mtu Interface
default 192.168.4.254 UGS 0 11098028 - le0
127 127.0.0.1 UGRS 0 0 - lo0
127.0.0.1 127.0.0.1 UH 3 24 - lo0
192.168.4 link#1 UC 0 0 - le0
192.168.4.52 8:0:20:73:b8:4a UHL 1 6707 - le0
192.168.4.254 0:60:3e:99:67:ea UHL 1 0 - le0

Internet6:
Destination Gateway Flags Refs Use Mtu Interface
::/96 ::1 UGRS 0 0 32972 lo0 =>
::1 ::1 UH 4 0 32972 lo0
::ffff:0.0.0.0/96 ::1 UGRS 0 0 32972 lo0
fc80::/10 ::1 UGRS 0 0 32972 lo0
fe80::/10 ::1 UGRS 0 0 32972 lo0
fe80::%le0/64 link#1 UC 0 0 1500 le0
fe80::%lo0/64 fe80::1%lo0 U 0 0 32972 lo0
ff01::/32 ::1 U 0 0 32972 lo0
ff02::%le0/32 link#1 UC 0 0 1500 le0
ff02::%lo0/32 fe80::1%lo0 UC 0 0 32972 lo0

secara default gateway address akan disimpan pada file /etc/mygate.
Jika Anda berniat mengedit file tersebut secara manual, lakukan dengan
perintah route flush dan kemudian diikuti oleh perintah sh -x
/etc/netstart, atau, Anda dapat melakukan konfigurasi secara manual
dengan perintah route add dan route delete (lihat route(8)). Jika Anda
menjalankan dhclient(8) Anda harus mematikan proses tersebut dengan
kill `cat /var/run/dhclient.pid` setelah Anda melakukan flushing
route..

Read more.....